Kamis, 27 September 2007

Puasa tahun ini 1428 H

Ada yang terasa beda bulan puasa kali ini. Bulan puasa ditahun 1428 H atau September 2007 dibandingkan tahun-tahun yang lalu 1425, 1426 atau 1427 H. Sebagai muslim yang tinggal di Indonesia, klo kita masih ingat bulan puasa tahun2 yang lalu, sangat terasa hujan selalu menemani aktivitas kita di bulan Ramadhan, apalagi yang menjalani puasa di kota hujan Bogor seperti gw. Gw masih ingat waktu itu ketika mau berangkat sholat taraweh ke masjid, payung adalah benda wajib yang harus sudah siap sedia, karena diluar, hujan sudah menanti. Klo nggak pake payung, bisa dipastiin nyampe masjid sudah basah kuyup. Pas mo buka puasa, di sore hari, waktu itu selalu hujan, serta ditambah dengan petir yang menyambar disani-sini. Mo kekampus atau sekolah selalu hujan. Bahkan diwaktu mo sahur dan sholat subuh pun, habis bangun tidur, dari dalam kost sudah terdengar rintik-rintik air hujan diatas genting...hujan yang turun tidak terkira (hiks..hiks..kayak lagu gw dulu ketika masih TK). Yup bisa dibilang puasa tahun kemaren sepanjang bulan suci ramadhan selalu ditemani dengan guyuran air hujan. Langit serasa terlihat mendung sepanjang hari, tertutup awan, hingga sinar bintang dan bulanpun tidak pernah terlihat dari atas bumi ini. Hal yang sama terjadi pula diwaktu bulan-bulan puasa sebelum-sebelumnya, sepanjang hari selalu ditemani hujan.

Berbeda dengan sekarang, puasa kali ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu. Meskipun sekarang gw jalanin di kota antah-barantah serba berantakan Jakarta, namun gw masih sempet sesekali pulang ke Bogor tiap hari sabtu dan minggu berjumpa lagi dengan temen-temen seperjuangan dulu. Tadi malem sehabis sholat subuh, gw lihat diatas langit Jakarta, wuuuiiihhhh.....langit kelihatan cerah dan indah diatas bumi ini. Maha Besar Engkau yang telah menciptakan alam semesta selama 6 Masa. Nampak diatas langit, cahaya bintang kelap-kelip memancarkan sinarnya meskipun terlihat kecil. Di ufuk barat sebuah benda berbentuk bulat berwarna kuning keemasan memantulkan cahayanya ke bumi serasa ikut merasakan sucinya bulan 1000 bulan. Ya...bulan terlihat cerah, secerah subuh waktu itu, memancarkan pantulan cahaya matahari yang bersinar di belahan bumi yang lain. Fenomena ini, dikarenakan langit tidak tertutup awan karena mendung. Berbeda dengan puasa tahun-tahun sebelumnya yang selalu tertutup awan. Ya......hal ini dikarenakan muslim di Indonesia termasuk gw, ditahun 1428 H ini menjalankan puasa bukan di musim penghujan. Mungkin puasa kali ini bisa dibilang merupakan ibadah puasa pertama gw di musim kemarau. Sekarang, hampir tidak pernah air hujan menemani aktivitas gw dibulan ramadhan kecuali kemaren ujan rintik2 menemani jalan kaki gw sepanjang Gatsu hiks..hiks..hiks. Itulah bedanya yang gw rasakan dengan puasa tahun-tahun sebelumnya.

Entah mengapa penanggalan tahun Hijriyah, selalu bergeser jika dibandingkan dengan penanggalan Masehi. Atau mungkin sebaliknya, penangggalan versi Masehi-lah yang bergeser terhadap versi Hijriyah. Gw nggak tahu tentang ini, sepertinya bukan bidang gw...monggo yang merasa sebagai STATISTICIAN coba analisa aja sendiri. Klo kita tengok lagi dipenanggalan Masehi, ditahun 2006 Idul Fitri jatuh pada tanggal 24-25 Oktober, sedangkan sekarang ditahun 2007 Idul Fitri jatuh pada 12-13 Oktober 2007. Hal ini berarti terjadi pergeseran jatuhnya Idul Fitri kurang lebih selama 10-11 hari setiap tahunnya. Maka hal yang sama terjadi juga untuk BULAN PUASA akan bergeser selama kurang lebih 10-11 hari setiap tahunnya. Ok mari kita coba estimasi, jika masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa merasakan lagi bulan ramadhan ditahun-tahun yang akan datang, berapa kali kita akan menjalankan bulan puasa di musim kemarau dengan asumsi di Indonesia musim hujan biasanya terjadi di akhir Oktober- awal Maret.

Musim kemarau dari bulan September – Maret (pergeseran bulan puasa kebelakang) = 6 bulan X 30 hari = 180 hari. Jika bulan puasa tiap tahun pukul rata selama 30 hari, maka untuk sampai bulan ramadhan jatuh awal Maret, dibutuhkakan 180 : 30 = 6 kali ramadhan......(hahahaha...cuma muter2 gw...ini namanya analisa asal-asalan alias ngawur yang penting gathuk). ini berarti kurang lebih selama 6 kali ramadhan kedepan, kita akan menjalaninya dimusim kemarau. Sungguh Maha Besar Engkau yang telah menciptakan ruang dan waktu, tahun menjadi bulan, bulan menjadi hari, hari menjadi jam, jam menjadi menit dan menit menjadi detik. Terasa cepat waktu ini berjalan, hingga tidak terasa karena terbuai indahnya dunia ini...Astaghfirullah... Semoga hamba ini bisa menggunakan waktu yang telah engkau tetapkan bagiku dengan sebaik mungkin & Smoga Engkau masih memberikan kesempatan kepada kami untuk merasakan kembali indahnya bulan Ramadhan tahun depan...Amiiiinnnnnn.

Tidak ada komentar: